ASAL USUL TERBENTUKNYA DESA MATANAIR

                  Menurut bapak H. Miftahol Arifin, mantan Kades Matanair ,bahwa Matanair sudah ada sejak tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945 karena pada tahun itu sebelum kemerdekaan Republik Indonesia Semua ulama-ulama berkumpul di Matanair untuk menggungsi dari serangan Belanda diantaranya KH. Usymuni, KH. Abi Suja’ salah satu pendiri NU di Sumenep dari Terate Sumenep, Kebun Agung dan lain sebagainya. Matanair adalah nama sebuah desa dijuluki oleh Jokotole yang pada saat itu sedang menjabat sebagai raja di sumenep.

                  Adapun kisah perjalannan Jokotole sehingga memberi nama Desa Matanair yakni pada saat itu Jokotole berjalan dari Desa Pakandangan bersama istri, sesampainya di Desa Matanair sang istri merasa dahaga, karena ditempat itu tidak ada air, maka tongkat istrinya diambil oleh Jokotole dan ditancapkan ke tanah, kemudian ada sumber mata air yang mengalir dari tancapan tokat tersebut, percikan air tersebut kebetulan mengenai mata istrinya yang tidak dapat melihat (buta), akibat dari percikan air itu, maka tiba-tiba Dewi Ratnadi dapat membuka matanya sehingga dapat melihat kembali, karenanya tempat itu dinamakan Matanair yakni diambil dari kata mata dan air, sehingga air tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat Desa Matanair sampai detik ini, sebab tidak pernah kering dan selalu mengalir, saat ini tempat itu berbentuk seperti Danau yang di kenal oleh Masyarakat Matanair dan Sekitarnya  dengan Sebutan Sumber Matanair yang terletak di Dusun Kaleleng RT 001 RW 002 Desa Matanair